ILMU BUDAYA DASAR

NAMA : HILMAN
LUTFI
NPM
    : 14414997
KELAS :
1IB06
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR
ISI
Pengertian Tentang
Kegelisahan............................................................................................
1
Sebab-Sebab Seseorang
Dapat Merasakan Kegelisahan....................................................... 
5
Seseorang Dapat Mengatasi
Kegelisahan..............................................................................
 6
Pengertian Tentang
Harapan..................................................................................................
7
Mengapa Manusia Harus Mempunyai
Harapan.................................................................... 
8
Seseorang Dapat Meningkatkan Dari
Suatu Harapan............................................................ 10
Contoh Kasus Dalam Kehidupan
Sehari-Hari Kegelisahan Dan Harapan............................. 11
Daftar
Pustaka.........................................................................................................................
12
PENGERTIAN
KEGELISAHAN
A.  PENGERTIAN  
KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, 
tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan 
hal  yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya,
merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui
dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari biasanya,
misalnya  berjalan  mundar-mandir  dalam  ruang
tertentu  sambil  menundukkan  kepala, memandang  jauh ke
depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang
kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan 
lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga
diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan
atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan
tidak tecapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat,bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan
kenyataan (obyektit), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
(a). Kecemasan  obyektif
Kecemasan  tentang
kenyataan  adalah  suatu  pengalaman  perasaan 
sebagai  akibat pengamatan  atau suatu bahaya dalam dunia luar.
Bahaya adalah sikap kcadaan dalam lingkungan seseorang  yang 
mengancam   untuk  meneelakakannya.  
Pengalaman   bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi  kecenderungan 
untuk menjadi  takut kalau ia berada dekat  dengan benda-benda
tertentu  atau keadaan  tertentu  dari lingkungannya.
Kenyataan yang pernah dialami
seseorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui
dipakaiannya    ada  kecoa.  Keterkejutannya  itu
demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan  binatang  yang
mencemaskan.  Seseorang  wanita yang pernah  diperkosa 
oleh sejumlah  pria yang tidak bertanggung  jawab,  sering ngeri
melihat  pria bila ia sendirian, lebih-lebih  bila jumlahnya 
sama dengan yang pernah memperkosanya.  Kecnemasan  akibat dan 
kenyataan  yang pemah  dialami  sangat terasa bilamana 
pengalaman  itu mengancam eksistensi  hidupnya.  Karena 
seseorang  tidak mampu  mengatasinya  waktu  itu,
terjadilah kemudian  apa yang disebut  stress. Kecemasan  yang
dialami oleh seorang  bayi atau anak keeil dan sangat berkesan  akan
nampak  kembali pada waktu   ia sudah dewasa,  misalnya ia
mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu ccmas bila berhadapan
dengan orang   yang   seusia ayahnya, tetapi 
ada  pula yang memberikan reaksi membalik  karena  ia
mendendam,  maka  ia berusaha  selalu untuk  ganti
berbuat  kejam sebagai  pelampiasannya.
(b). Kecemasan  neorotis 
(syarat)
Kecemasan  ini timbul karena
pengamatan  tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund  Freud,
 kecemasan  ini dibagi  tiga macam, yakni  :
(1)  Kecemasan  yang 
timbul  karena  penyesuaian  diri dcngan  lingkungan.
Kecemasan timbul  karena  orang  itu  takut 
akan  bayangannya   scndiri,  atau  takut  akan 
id-nya sendiri,  sehingga  menekan  dan  menguasai 
ego.  Kecemasan   semacam  ini menjadi sifat dari 
seseorang  yang gelisah, yang selalu  mengira  bahwa 
seseuatu  yang  hebat akan  terjadi.
Contoh:
Didi  anak laki-laki 
berumur  10 tahun.  Ia duduk  di kelas  V SO. Pada 
suatu  hari ia diberitahu  ayahnya,  bahwa bulan depan
ayahnya  dipindahkan  ke kota lain. Mereka sekeluarga 
harus  pindah.  Sudah  tentu Didi harus  ikut. Jadi 
ia harus  pindah  sekolah di kota tempat ayahnya 
bertugas.  Ibu Didi nampak  gelisah, karena tinggal  di tempat
yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif
mengumpulkan   dan memajukan  ibu-ibu.  Lebih-Iebih 
Didi, karena  baik di kampung  maupun  di sekolah Didi banyak
kawannya.  Karena itu ia takut kalau di tempat yang bam  kelak ia
tidak akan merasa  betah.  Bila tidak ikut pindah,  akan 
ikut siapa,  ikut pindah  bagaimana di tempat  yang 
bam  nanti.  Ia takut pada  bayangannya  sendiri.
(2)   Bentuk 
ketakutan  yang tegang  dan  irrasional  (phobia). 
Bentuk  khusus  dari phobia adalah,  bahwa 
intensitet  ketakutan  melebihi  proporsi  yang 
sebenamya   dan  obyek yang  ditakutkannya.  
Misalnya  seorang  gadis  takut memegang  benda 
yang  terbuat dari  karet.  Ia tidak mengetahui  sebab
ketakutan  tersebut,  setelah  dianalisis;  ketika
masih  kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya.  satu
untuk dia dan satu untuk  adiknya.  Dalam  suatu
pertengkaran  ia memecahkan  balon adiknya,  sehingga ia
mendapat   hukuman  yang  keras  dari 
ayahnya.  Hukuman  yang  didapatnya   dan
perasaan  bersalah  menjadi  terhubung  dengan 
balon  karet.
(3)   Rasa 
takut  lain  ialah  rasa  gugup,  gagap 
dan  sebagainya.  Reaksi  ini  munculnnya secara
tiba-tiba  tanpa ada provokasi  yang tegas. Reaksi gugup ini adalah
perbuatan meredakan  diri  yang  bertujuan  
untuk  membebaskan   seseorang   dari  kecemasan
neorotis yang sangat menyakitkan  dengan jalan melakukan  sesuatu
yang dikehendaki oleh  id meskipun  ego dan  superego 
melarangnya.
Contoh:Seseorang yang tidak biasa
menyanyi atau bicara didepan umum, sekonyong-konyong diminta  untuk
menyanyi  atau berpidato. maka ia gelisah, gemetar, dan hilang
keseimbangan,   sehingga  sulit berbicara  atau menyanyi.
(c).  kecemasan  moril
Kecemasan
moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap  pribadi memiliki
bermacam-macam   emosi  antara lain:  iri, dendam, 
dengki,  marah,  gelisah,  cinta, rasa kurang.
Rasa  iri, benci, dengki,
dendam  itu merupakan  sebagian dari pernyataan  individu secara
keseluruhan  berdasarkan  konsep yang kurang sehat  Oleh
karena  itu sering alasan untuk  iri, benci,  dengki  itu
kurang  dapat  dipahami  orang  lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat
yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan  manusia akan  merasa 
khawatir,  takut,  cemas,  gelisah  dan  putus 
asa.  Misalnya  seseorang   yang merasa dirinya kurang
cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan,
sementara  itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga
kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya 
menyamai  kawan-kawannya   demikian menimbulkan  
kecemasan  moril.
B.  SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila  kita  kaji, 
sebab-sebab  orang  gelisah  adalah  karena 
pada  hakekatnya   orang takut  kehilangan 
hak-haknya.  Hal itu adalah  akibat dari suatu ancaman,  baik
ancaman  dari luar  maupun  dari  dalam.
Contoh:
Bila ada suatu  tanda
bahaya  (bahaya  banjir, gunung  meletus,  atau
perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu
mengancam  akan hilangnya beberapa    hak 
orang   sekaligus.   misalnya   hak 
hidup,   hak  milik,   hak  memperoleh
perlindungan,   hak  kemerdekaan  hid up, dan mungkin 
hak  nama  baik.
c. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi  kegelisahan 
ini pertama-tama  harus  mulai  dari diri  kna
scndiri,  yaitu  kita harus  bersikap  tenang. 
Dengan  sikap  tenang  kita  dapat  berpikir 
tenang,  sehingga   segala kesulitan  dapat  kita
atasi.
Contoh
Dokter  yang menghadapi 
istri dan anaknya  yang sedang  sakit, justru  tidak dapat
merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat
berbuat  apa-apa bila  menghadapi   keluarganya 
yang  sakit,  karena  ia  merasa  khawatir.
 Dalam  hal  ini dokter  itu harus  bersikap  seperti  
menghadapi  pasien  yang  bukan  keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga 
baik untuk digunakan  dalam  mengatasi  kegelisahan atau
kecemasan  yaitu dengan memerlukan  sedikit pemikiran;
pertama-tarna,  kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi). 
akibat yang paling buruk yang bagaimanakah   yang akan kita
tanggung  atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa
penyebabnya  dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang
akan ditimbulkan  olch kecernasan tersebut  dan  bila kita 
tidak dapat  mengatasinya,  kita dapat 
mempersiapkan   diri  untuk menghadapinya,karena 
tidak  semua  pengalaman   di  dunia  ini 
menyenangkan. Yang kedua  kita  bersedia  menerima  
akibatnya  dengan  rasa  tabah  dan  senang 
hati  niscaya kecemasan  tersebut  akan sima dalam jiwa kita.
Dan yang ketiga, dengan  bersama-sama berjalannya waktu  kita 
dapat  mencoba  untuk   memperkecil dan  
mengurangi keburukan-keburukan    akibat  timbulnya 
kecernasan,dengan demikian kita  akan  tidak merasakan  lagi
adanya  rasa  kecemasan  / kegelisahan  dalam jiwa.
Untuk
mengatasi kegelisahan  yang paling  ampuh  kita
memasrahkan   diri kepadaTuhan.Kita  pasrahkan 
nasib  kita  sepenuhnya  kepada-Nya,   kita 
harus  percaya  bahwa Tuhanlah  Maha  Kuasa.  Maha
Pengasih,  Maha penyayang  dan  Maha  Pengampun.
SEBAB-SEBAB SESEORANG DAPAT MERASAKAN KEGELISAHAN
 Sebab-sebab
orang gelisah
Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman.
Kegelisahan berasal
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,
dan cemas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi
gelisah. Diantaranya :
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,
dan cemas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi
gelisah. Diantaranya :
a). Panik
        
Panik adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan
ketakutan dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa yang
terjadi. Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah.
Dengan adanya rasa panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan
mengakibatkan seseorang menjadi gelisah.
Dengan adanya rasa panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan
mengakibatkan seseorang menjadi gelisah.
b). Kesulitan ekonomi
          Kesulitan ekonomi merupakan kesulitan yang dialami
ketika seseorang merasakan kondisi sulit dalam kehidupan ekonomi. Seperti hal
nya tidak mempunyai uang atau kelangkaan dalam suatu barang pemuas kebutuhan.
Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak dan
gelisah untuk berfikir bagaimana caranya agar bisa menyelesaikan kesulitan
ekonomi tersebut.
c). Persiapan yang tidak matang
          Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan, harus
dengan persiapan yang matang. Apabila kita akan melakukan sesuatu 
tetapi  belum ada persiapan yang matang, maka dapat terjadi kegelisahan.
Contoh nya seperti dalam menghadapi ujian, tetapi  belum ada persiapan
yang matang dalam menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan perasaan gelisah
akan timbul.
SESEORANG DAPAT MENGATASI
KEGELISAHAN
  Usaha
– usaha mengatasi kegelisahan
a)      Bersikap tenang
Tenang merupakan sikap mengontrol perasaan menjadi
rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu
menghilangkan atau mengurangi kegelisahan dengan me rileks kan perasaan serta
fikiran.
b)     Intropeksi diri 
Pada saat gelisah, intropeksi diri sangat
diperlukan untuk membantu menghilangkanperasaan gelisah. Dengan adanya
intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab kegelisahan nya dan
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan nya tanpa harus merasa gelisah.
c)      Berserah diri kepada Tuhan
Kegelisahan terkadang membuat diri seseorang lupa
akan ada nya Tuhan
yang selalu siap membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita
memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan yang kita alami.
yang selalu siap membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita
memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan yang kita alami.
PENGERTIAN
HARAPAN
Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
contoh-contoh harapan
1. seorang siswa yang ingin mengikuti ujian nasional berharap akan mendapatkan nilai Ujian dengan nilai yang baik
2. seorang bisnisman yang berharap memenangkan tander bagi perusahaannya
3. seorang ibu yang berharap anaknya menjadi anak yang sukses dan berguna bagi lingkungan dan bangsanya
4. seorang mahasiswa yang berharap mendapatkan nilai IPK yang tinggi
MENGAPA MANUSIA HARUS MEMPUNYAI
HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah
mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan
hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak
ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia
lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun
mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan
manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau
pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan,
berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan
untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
• Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia
mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis
besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
SESEORANG DAPAT MENINGKATKAN DARI SUATU HARAPAN
Pada
dasarnya manusia bisa mendapatkan apa yang dia harapkan tergantung dari niat
kita sendiri, kemudian manusia juga harus berusaha untuk meningkatkan suatu
harapannnya kedepan dan dari suatu usaha yang manusia jalanin harus di iringi
dengan berdoa. Misalkan dibawah ini seseorang ingin meningkatkan suatu
harapannya : 
1. seorang
penjahit yang berharap menjadi seorang desainer pakaian yang terkenal.
2. seorang ovice boy yang berharap menjadi seorang manajer di kantor tempat ia bekerja.
3. seorang pengamen jalanan yang berharap menjadi seorang artis terkenal.
4.seorang siswa/i yang berharap mendapatkan nilai A pada saat ujian kenaikan kelasnya.
2. seorang ovice boy yang berharap menjadi seorang manajer di kantor tempat ia bekerja.
3. seorang pengamen jalanan yang berharap menjadi seorang artis terkenal.
4.seorang siswa/i yang berharap mendapatkan nilai A pada saat ujian kenaikan kelasnya.
CONTOH KASUS DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI KEGELISAHAN DAN HARAPAN
Ø  Contoh kasus kegelisahan dalam
sehari-hari
Ø  Gelisah
terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
Ø  Gelisah
terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
Ø  Takut
akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
Ø  Takut
menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Ada yang gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga
yang bukan karena hal- hal yang material. Mungkin kegelisahan itu disebabkan
antara lain:
- Kesulitan ekonomi
 - Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
 - Penyakit yang menahun
 - Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
 - Takut kehilangan pasangan hidup
 - Khawatir gagal dalam berkarier
 
Ø  Contoh kasus manusia dan harapan
dalam sehari-hari
Bagi seorang
anak kecil pun dapat mempunyai harapan dalam dirinya, misalkan saja seorang
anak mempunyai harapan untuk mendapatkan hadiah dari orang tuanya serta orang
disekitarnya pada saat dia ulang tahun. Untuk mendapatkan sesuatu yang
diharapkannya dia dapat melakukan meminta langsung terhadap orang tuanya.
Bagi seorang
remaja mengharapkan orang yang dicintainya dapat menerima cintanya dan menjalin
suatu hubungan. Dari hal yang diharapkan tersebut dia dapat melakukan hal-hal
yang dibilang tidak masuk akal pun dilakukan hanya untuk mendapatkan perhatian
dan cinta dari pasangannya itu.
Bagi seorang
pelajar, misalkan dia menginginkan mendapatkan nilai bagus dan dapat lulus
dengan nilai yang baik, maka dia dapat melakukan beberapa hal untuk mendapatkan
nilai terbaik itu, contohnya saja dengan cara belajar dengan baik, giat dan
serius. Meminimalisir kegiatan bermain.
Bagi seorang
dewasa, misalkan saja seseorang yang berharap naik pangkat dari pekerjaanya.
Dia akan berusaha menjadi lebih baik lagi terhadap pekerjaanya dan berperilaku
baik dalam kesehariannya agar dapat mencapai yang telah diharapkannya.
Dari
seseorang yang telah berusia lanjut, mereka juga punya harapan terakhir.
Misalkan terhadap yang sudah ingin meninggal biasanya memberikan suatu
pengharapan lewat surat wasiat yang diberikan kepada keluarganya berupa pesan
dalam hal harta atau apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar