ILMU BUDAYA DASAR
NAMA : HILMAN
LUTFI
NPM
: 14414997
KELAS :
1IB06
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR
ISI
Pengertian Tentang
Kegelisahan............................................................................................
1
Sebab-Sebab Seseorang
Dapat Merasakan Kegelisahan.......................................................
5
Seseorang Dapat Mengatasi
Kegelisahan..............................................................................
6
Pengertian Tentang
Harapan..................................................................................................
7
Mengapa Manusia Harus Mempunyai
Harapan....................................................................
8
Seseorang Dapat Meningkatkan Dari
Suatu Harapan............................................................ 10
Contoh Kasus Dalam Kehidupan
Sehari-Hari Kegelisahan Dan Harapan............................. 11
Daftar
Pustaka.........................................................................................................................
12
PENGERTIAN
KEGELISAHAN
A. PENGERTIAN
KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir,
tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan
hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya,
merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui
dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari biasanya,
misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang
tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke
depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang
kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan
lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga
diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan
atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan
tidak tecapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat,bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan
kenyataan (obyektit), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
(a). Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang
kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan
sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
Bahaya adalah sikap kcadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam untuk meneelakakannya.
Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan
untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda
tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pernah dialami
seseorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui
dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu
demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang
mencemaskan. Seseorang wanita yang pernah diperkosa
oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering ngeri
melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya
sama dengan yang pernah memperkosanya. Kecnemasan akibat dan
kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bilamana
pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena
seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu,
terjadilah kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan yang
dialami oleh seorang bayi atau anak keeil dan sangat berkesan akan
nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia
mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu ccmas bila berhadapan
dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi
ada pula yang memberikan reaksi membalik karena ia
mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti
berbuat kejam sebagai pelampiasannya.
(b). Kecemasan neorotis
(syarat)
Kecemasan ini timbul karena
pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud,
kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang
timbul karena penyesuaian diri dcngan lingkungan.
Kecemasan timbul karena orang itu takut
akan bayangannya scndiri, atau takut akan
id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai
ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari
seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa
seseuatu yang hebat akan terjadi.
Contoh:
Didi anak laki-laki
berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V SO. Pada
suatu hari ia diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan
ayahnya dipindahkan ke kota lain. Mereka sekeluarga
harus pindah. Sudah tentu Didi harus ikut. Jadi
ia harus pindah sekolah di kota tempat ayahnya
bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena tinggal di tempat
yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif
mengumpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-Iebih
Didi, karena baik di kampung maupun di sekolah Didi banyak
kawannya. Karena itu ia takut kalau di tempat yang bam kelak ia
tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan
ikut siapa, ikut pindah bagaimana di tempat yang
bam nanti. Ia takut pada bayangannya sendiri.
(2) Bentuk
ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
Bentuk khusus dari phobia adalah, bahwa
intensitet ketakutan melebihi proporsi yang
sebenamya dan obyek yang ditakutkannya.
Misalnya seorang gadis takut memegang benda
yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab
ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika
masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya. satu
untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu
pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga ia
mendapat hukuman yang keras dari
ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan
perasaan bersalah menjadi terhubung dengan
balon karet.
(3) Rasa
takut lain ialah rasa gugup, gagap
dan sebagainya. Reaksi ini munculnnya secara
tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah
perbuatan meredakan diri yang bertujuan
untuk membebaskan seseorang dari kecemasan
neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu
yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego
melarangnya.
Contoh:Seseorang yang tidak biasa
menyanyi atau bicara didepan umum, sekonyong-konyong diminta untuk
menyanyi atau berpidato. maka ia gelisah, gemetar, dan hilang
keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
(c). kecemasan moril
Kecemasan
moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki
bermacam-macam emosi antara lain: iri, dendam,
dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki,
dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara
keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat Oleh
karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu
kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat
yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa
khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus
asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang
cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan,
sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga
kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya
menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan
kecemasan moril.
B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji,
sebab-sebab orang gelisah adalah karena
pada hakekatnya orang takut kehilangan
hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik
ancaman dari luar maupun dari dalam.
Contoh:
Bila ada suatu tanda
bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau
perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu
mengancam akan hilangnya beberapa hak
orang sekaligus. misalnya hak
hidup, hak milik, hak memperoleh
perlindungan, hak kemerdekaan hid up, dan mungkin
hak nama baik.
c. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan
ini pertama-tama harus mulai dari diri kna
scndiri, yaitu kita harus bersikap tenang.
Dengan sikap tenang kita dapat berpikir
tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita
atasi.
Contoh
Dokter yang menghadapi
istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat
merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat
berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya
yang sakit, karena ia merasa khawatir.
Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti
menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga
baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau
kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran;
pertama-tarna, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi).
akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita
tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa
penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang
akan ditimbulkan olch kecernasan tersebut dan bila kita
tidak dapat mengatasinya, kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena
tidak semua pengalaman di dunia ini
menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang
hati niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita.
Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita
dapat mencoba untuk memperkecil dan
mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecernasan,dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi
adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk
mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita
memasrahkan diri kepadaTuhan.Kita pasrahkan
nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita
harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha
Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.
SEBAB-SEBAB SESEORANG DAPAT MERASAKAN KEGELISAHAN
Sebab-sebab
orang gelisah
Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman.
Kegelisahan berasal
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,
dan cemas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi
gelisah. Diantaranya :
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,
dan cemas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi
gelisah. Diantaranya :
a). Panik
Panik adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan
ketakutan dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa yang
terjadi. Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah.
Dengan adanya rasa panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan
mengakibatkan seseorang menjadi gelisah.
Dengan adanya rasa panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan
mengakibatkan seseorang menjadi gelisah.
b). Kesulitan ekonomi
Kesulitan ekonomi merupakan kesulitan yang dialami
ketika seseorang merasakan kondisi sulit dalam kehidupan ekonomi. Seperti hal
nya tidak mempunyai uang atau kelangkaan dalam suatu barang pemuas kebutuhan.
Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak dan
gelisah untuk berfikir bagaimana caranya agar bisa menyelesaikan kesulitan
ekonomi tersebut.
c). Persiapan yang tidak matang
Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan, harus
dengan persiapan yang matang. Apabila kita akan melakukan sesuatu
tetapi belum ada persiapan yang matang, maka dapat terjadi kegelisahan.
Contoh nya seperti dalam menghadapi ujian, tetapi belum ada persiapan
yang matang dalam menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan perasaan gelisah
akan timbul.
SESEORANG DAPAT MENGATASI
KEGELISAHAN
Usaha
– usaha mengatasi kegelisahan
a) Bersikap tenang
Tenang merupakan sikap mengontrol perasaan menjadi
rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu
menghilangkan atau mengurangi kegelisahan dengan me rileks kan perasaan serta
fikiran.
b) Intropeksi diri
Pada saat gelisah, intropeksi diri sangat
diperlukan untuk membantu menghilangkanperasaan gelisah. Dengan adanya
intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab kegelisahan nya dan
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan nya tanpa harus merasa gelisah.
c) Berserah diri kepada Tuhan
Kegelisahan terkadang membuat diri seseorang lupa
akan ada nya Tuhan
yang selalu siap membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita
memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan yang kita alami.
yang selalu siap membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita
memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan yang kita alami.
PENGERTIAN
HARAPAN
Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
contoh-contoh harapan
1. seorang siswa yang ingin mengikuti ujian nasional berharap akan mendapatkan nilai Ujian dengan nilai yang baik
2. seorang bisnisman yang berharap memenangkan tander bagi perusahaannya
3. seorang ibu yang berharap anaknya menjadi anak yang sukses dan berguna bagi lingkungan dan bangsanya
4. seorang mahasiswa yang berharap mendapatkan nilai IPK yang tinggi
MENGAPA MANUSIA HARUS MEMPUNYAI
HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah
mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan
hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak
ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia
lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun
mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan
manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau
pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan,
berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan
untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
• Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia
mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis
besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
SESEORANG DAPAT MENINGKATKAN DARI SUATU HARAPAN
Pada
dasarnya manusia bisa mendapatkan apa yang dia harapkan tergantung dari niat
kita sendiri, kemudian manusia juga harus berusaha untuk meningkatkan suatu
harapannnya kedepan dan dari suatu usaha yang manusia jalanin harus di iringi
dengan berdoa. Misalkan dibawah ini seseorang ingin meningkatkan suatu
harapannya :
1. seorang
penjahit yang berharap menjadi seorang desainer pakaian yang terkenal.
2. seorang ovice boy yang berharap menjadi seorang manajer di kantor tempat ia bekerja.
3. seorang pengamen jalanan yang berharap menjadi seorang artis terkenal.
4.seorang siswa/i yang berharap mendapatkan nilai A pada saat ujian kenaikan kelasnya.
2. seorang ovice boy yang berharap menjadi seorang manajer di kantor tempat ia bekerja.
3. seorang pengamen jalanan yang berharap menjadi seorang artis terkenal.
4.seorang siswa/i yang berharap mendapatkan nilai A pada saat ujian kenaikan kelasnya.
CONTOH KASUS DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI KEGELISAHAN DAN HARAPAN
Ø Contoh kasus kegelisahan dalam
sehari-hari
Ø Gelisah
terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
Ø Gelisah
terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
Ø Takut
akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
Ø Takut
menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Ada yang gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga
yang bukan karena hal- hal yang material. Mungkin kegelisahan itu disebabkan
antara lain:
- Kesulitan ekonomi
- Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
- Penyakit yang menahun
- Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
- Takut kehilangan pasangan hidup
- Khawatir gagal dalam berkarier
Ø Contoh kasus manusia dan harapan
dalam sehari-hari
Bagi seorang
anak kecil pun dapat mempunyai harapan dalam dirinya, misalkan saja seorang
anak mempunyai harapan untuk mendapatkan hadiah dari orang tuanya serta orang
disekitarnya pada saat dia ulang tahun. Untuk mendapatkan sesuatu yang
diharapkannya dia dapat melakukan meminta langsung terhadap orang tuanya.
Bagi seorang
remaja mengharapkan orang yang dicintainya dapat menerima cintanya dan menjalin
suatu hubungan. Dari hal yang diharapkan tersebut dia dapat melakukan hal-hal
yang dibilang tidak masuk akal pun dilakukan hanya untuk mendapatkan perhatian
dan cinta dari pasangannya itu.
Bagi seorang
pelajar, misalkan dia menginginkan mendapatkan nilai bagus dan dapat lulus
dengan nilai yang baik, maka dia dapat melakukan beberapa hal untuk mendapatkan
nilai terbaik itu, contohnya saja dengan cara belajar dengan baik, giat dan
serius. Meminimalisir kegiatan bermain.
Bagi seorang
dewasa, misalkan saja seseorang yang berharap naik pangkat dari pekerjaanya.
Dia akan berusaha menjadi lebih baik lagi terhadap pekerjaanya dan berperilaku
baik dalam kesehariannya agar dapat mencapai yang telah diharapkannya.
Dari
seseorang yang telah berusia lanjut, mereka juga punya harapan terakhir.
Misalkan terhadap yang sudah ingin meninggal biasanya memberikan suatu
pengharapan lewat surat wasiat yang diberikan kepada keluarganya berupa pesan
dalam hal harta atau apapun.
DAFTAR PUSTAKA